Culture

Kagumi Sampah Pemerintah Filipina Studi Banding ke Surabaya

Surabaya,Puanpertiwi.com
Tertarik dengan pengelolaan sampah di Surabaya Pemerintah Filipina memilih kota Pahlawan sebagai lokasi studi banding terkait permasalahan perumahan di perkotaan.
Untuk itulah, President Social Housing Finance Corporation Pemerintah Filipina, Wali Kota San Carlos ,Filipina, beserta rombongan berkunjung kantor wali kota Surabaya.
Dalam kunjungannya ini, perwakilan Pemerintah Filipina takjub dengan apa yang sudah dilakukan Pemkot menangani persoalan perumahan bagi warga Surabaya. Hal ini dikarenakan untuk menyelesaikan persoalan perumahan untuk warga kotanya, Tri Rismaharini tidak hanya menyelesaikan perumahan saja. Tapi juga aspek sosial lainnya.

“Kami mengajari dan membantu warga Surabaya dalam pengelolaan kampung di Surabaya. Seperti halnya pengelolaan sampah. Organik bisa menjadi pupuk karena bisa untuk bercocok tanam. Hasil cocok tanam itu, bisa dijual dan warga bisa mendapatkan pendapatan tambahan,” kata Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya.

Jadi, kata Risma, Pemkot Surabaya tidak membangun rumah warganya, melainkan membangun lingkungan kampungnya. Sehingga warga bisa mendapatkan pendapatan dari pembangunan kampung.  “Apabila warga Surabaya tidak memiliki pendapatan yang cukup kami memberikan pelatihan,” kata Risma.

Dalam hal pelatihan ini, Risma menjabarkan banyak hal yang telah diberikan kepada warga Surabaya. Salah satunya Pahlawan Ekonomi, Pejuang Muda, pelatihan penggunaan komputer di BLC (Boardband Learning Centre). Mulai dari ibu – ibu rumah tangga hingga anak muda, mereka mendapatkan pelatihan ini untuk meningkatkan pendapatan keluarga mereka.

Selain itu, beberapa fasilitas juga diberikan oleh Pemerintah Kota Surabaya.  Seperti halnya kesehatan. Mulai dari anak kecil hingga lansia diberikan fasilitas untuk cek kesehatan. Ada juga biaya pendidikan gratis dan beasiswa yang diberikan oleh Pemkot Surabaya untuk warganya.

Untuk masalah tempat tinggal, Pemkot Surabaya sendiri memiliki Rumah Susun yang memiliki harga sewa murah. Masyarakat bisa tinggal di Rusun milik

Bagaimana Wali Kota bisa membangun rusun dari bekas kantor pemkot sebagai salah satu solusi membangun rusun di tengah kota, juga dijelaskan kepada peserta studi banding dari Filipina ini.  Selain itu, Wali Kota juga banyak bercerita tentang taman – taman di Surabaya. Terutama taman di pinggir sungai bekas rumah warga yang saat ini sudah berubah.

Ini termasuk bagaimana Pemkot Surabaya mengatur Kampung Nelayan di wilayah Pantai Kenjeran. Pemkot tidak merubah bangunan rumah tersebut, namun membangun Jembatan Surabaya dan Taman Surabaya. Sehingga dari pembangunan tersebut bisa meningkatkan pendapatan warga kampung nelayan karena menjadi lokasi wisata.

Usai menjelaskan berbagai cara Pemerintah Kota Surabaya mengatasi persoalan perumahan, peserta studi banding mengapresiasi langkah yang dilakukan tersebut. Peserta studi banding tersebut terlihat sangat antusias sekali untuk bertanya lebih detail mengenai cara pemkot tersebut. Seperti halnya bagaimana cara Wali Kota Surabaya mengatasi agar warga bantaran kali tidak kembali menempati pinggir sungai lagi.

Beragam pertanyaan diajukan oleh peserta studi banding, mulai dari asal usul kampung di Surabaya hingga ada berapa kantor yang menangani kampung dan rusun ini. Di akhir pertemuan, Pemerintah Filipina mengatkan belajra banyak dan terkesan dari yang sudah dilaukan Pemkot Surabaya. Pertemuan ditutup dengan bertukar cinderamata. (ita).

Leave a Response