Culture

Hukum Mati Pemerkosa Anak 7 Tahun, Ortu Minta Dia Dirajam dan Digantung

puanpertiwi.com – Pengadilan Pakistan telah menjatuhkan hukuman mati terhadap seorang pelaku perkosaan dan pembunuhan seorang gadis usia 7 tahun, Zainab Ansari.

Pengadilan yang digelar di Kota Lahore oleh pengadilan khusus antiterorisme pada Sabtu, 17/2/2018 itu menghadirkan pelaku, Mohammad Imran Ali. Menurut dailymail, Zainab ditemukan tewas di tumpukan sampah pada 9 Januari 2018 di Distrik Kasur dekat Lahore, Provinsi Punjab, setelah dia menghilang beberapa hari dari rumah kedua orang tuanya.

Imran ditahan dua minggu setelah melakukan tindakan kejamnya, menyusul unjuk rasa di berbagai kota atas kekejian aksinya tersebut.

mran Ali, 24 tahun, dijatuhi hukuman mati dengan empat dakwaan. Namun menurut ibu Zainab hukuman tersebut tidak cukup untuk pemerkosa dan pembunuh putrinyai itu. Empat dakwaan itu, di antaranya kasus penculikan, perkosaan, pembunuhan dan aksi terorisme. Beberapa laporan menyebutkan pelaku juga melakukan sodomi terhadap korban.


“Saya ingin dia digantung di tempat mayat Zainab dilemparkan. Dia harus dirajam. Menggantungnya hanyalah hukuman biasa untuk dia,” kata Nusrat Amin kepada Al Jazeera..

Zainab tidak pulang setelah mengikuti kelas mengaji. Namun dari CCTV yang disebar pihak kepolisian, terlihat ada seorang pria memegang tangan Zainab sambil berjalan pada malam hari pada 4 Januari lalu. Itulah saat terakhir Zainab terlihat hingga akhirnya ditemukan tewas beberapa hari kemudian dibuang di tempat sampah.

Polisi menduga pelaku adalah pembunuh berantai yang menargetkan anak-anak perempuan seperti Zainab. Pelaku diduga juga bertanggung jawab atas 10 kasus lain yang mengguncang Kota Kasur sejak Januari 2017.
Aparat mengatakan mereka menemukan jejak DNA pada enam gadis cilik, termasuk Zainab. Para anak-anak ini tinggal dalam radius 3 kilometer, menghilang dari rumah mereka dan jasadnya dibuang ke tempat sampah atau rumah kosong.


Ayah Zainab, Ameen, menuntut pemerintah agar segera menangkap pelaku. “Saya berharap pelakunya dihukum di depan umum agar memberi efek jera.”

Kakak perempuan Zainab, Laiba, 16 tahun, mengungkapkan penderitaan keluarga mereka. “Saya menangis karena bukan karena dia meninggal. Hati saya hancur karena dia pasti disakiti sebelum tewas. Saya tidak dapat menanggung kepedihan ini,” katanya kepada Dawn.

Rakyat Pakistan berunjuk rasa di seluruh negeri sebagai aksi berduka cita sekaligus memprotes lambannya aparat setelah jasad Zainab ditemukan. Aksi protes massa berlangsung ricuh hingga dua orang dilaporkan tewas.

Juru bicara pemerintah Malik Ahmad Khan berjanji aparat akan menangkap pelaku pembunu Zainab. “Menteri Utama Punjab Shehbaz Sharif bahkan secara pribadi terus mengikuti perkembangan penyelidikan kasus ini,” kata Khan dalam konferensi pers pada Jumat lalu seperti dilansir The Independent, Sabtu 13 Januari 2018.

Sejumlah laporan media Pakistan menuliskan perkosaan dan pembunuhan terhadap Zainab Ansari adalah kasus ke-12 di Distrik Kasur sejak tahun lalu.

Reporter : Bintang

Leave a Response