Women in Action

I Gusti Ayu Sita Wedastiti : PUTRI BANGSAWAN BALI YANG DESIGNER SEKALIGUS POLITISI

Puanpertiwi.com – Mempunyai minat pada dunia adi busana sejak kecil, ternyata mengantarkan Gusti Ayu Sita menjadi seorang designer. Gusti Ayu Sita yang mempunyai darah Raja Bali, ingin menjadi designer sekaligus budayawan. Ia ingin konsep rancangan yang tak biasa. Tapi mempunyai garis yang unik lewat potongan asimetris, namun tak meninggalkan kesan Bali yang mendunia.

Dunia Adi Busana bagi Gusti Ayu Sita sudah menjadi bagian dari hidupnya. Dibesarkan dari belakang tembok puri ( istana ), menjadian Gusti Ayu Sita sangat paham dengan pakem pakem budaya Bali, termasuk tata krama dan unggah ungguh dalam hal tata busana keluarga keraton. Sebagai bagian dari keluarga Dinasti Raja Badung I I Gusti Tegeh Kori yang sangat konservativ, menjadikan Gusti Ayu Sita semakin menjadi pribadi yang kuat, khususnya komitmen akan pelestarian budaya Bali. Pergaulannya dengan sejumlah anggota Kerajaan dari beberapa negara didunia terutama kalangan putri ( princess) menjadikan dirinya tidak asing lagi untuk berbagai ide bahkan melebihi batas batas bangsa. Puncaknya saat Gusti Ayu Sita melakukan perjalanan spiritual ke India dan Nepal serta kawasan Himalaya yang eksotis pada tahun 2012, dan disanalah ia menemukan jati dirinya bahwa dunia adi busana adalah pilihan hidup dan karirnya. Ia mengagumi sosok Dewi Saraswati, Dewi Kecantikan yang ia temukan dikuil kuil dikota suci Hrisikesh, Haridwar, Kurukshetra, Sungai Gangga dan Kathmandu Nepal, akhirnya benar benar menginspirasi. Dan dimulailah perjalan Gusti Ayu Sita menjadi seorang designer pengusaha, ia berhasil bermetamorfosis saat tiba di Bali. Ia mendirikan sejumlah unit Boutique yang ia branding dengan “ Royal Boutique “, konsepnya menjadikan Bali sebagai kekuatan utama desain dan karya karyanya.

Namun begitu, tetap saja jiwa muda dari Gusti Ayu Sita yang tahun ini genap berusia 28 tidak bisa dihilangkan baik dalam penampilan kesehariannya. Di Bali pulau kecil yang sarat dengan pergaulan sosialita, Gusti Ayu Sita dikenal sebagai sosok yang ramah, ringan tangan membantu sahabat dan tentu juga penampilan modis. Ini dipengaruhi karena sejak dibangku sekolah hingga kuliah, ia konsisten didunia adi busana dan juga pernah menjadi Alumny Cover Girl di Majalah Aneka Yess ! di Jakarta. Hingga kini pun ia masih membina sejumlah organisasi dan yayasan yang bergerak dalam pemberdayaan anak muda Bali seperti Teruna Teruni Bali, Duta Wisata Indonesia, Putra Putri Kampus, Putra Putri Sekolah serta didaulat memimpin The BALI Asean Entrepreneur Center.

RUTIN MENGADAKAN SHOW TUNGGAL

Sejak memantapkan diri menjadi desainer, perempuan yang suka tampil unik ini nggak mau main-main dengan pilihannya ini. Jika awal dulu ia hanya mempublikasikan desainnya secara terbatas dan online, sejak tahun 2012 sekembali dari sejumlah negara ASIA, ia mulai serius dalam menentukan arah bisnisnya. Ia fokus pada produk kelas premium untuk pangsa pasar di Bali, namun sesekali ia juga mengeluarkan produk yang menjangkau berbagai kalangan. Ia percaya, dalam konsep Bali ada yang dikenal “ngayah” yang berarti semua hasil kerja seseorang wajib dipersembahkan untuk leluhur, karena ia percaya bahwa industri fashion bukan melulu urusan bisnis semata, tapi juga urusan pelestarian budaya.

Gusti Ayu Sita pun mengaku bahwa kadang inspirasi dalam mendesign datang kapan saja termasuk harus merelakan waktu istirahatnya dengan menghabiskan waktu sekedar membuat sketsa. “Kadang saat di Puri atau saat menghadiri resepsi keluarga di Istana Mancawarna Tampaksiring saya sering mendapatkan ide dan ilham. Dengan sendirinya saja mengalir dan biasanya saya kumpulkan banyak sketsa rancangan dan saya jadikan sebuah karya nyata. Inspirasi itu tidak hanya datang diruang kerja di Butik, tapi dimana saja. Apalagi Bali gitu lho, disetiap sudut Pulau Dewata ini merupakan panggung untuk ide ide besar. “ungkap Gusti Ayu Sita Putri Bangsawan pasangan Shri Wedastera Suyasa dan I Gusti Ayu Suwitry yang sejumlah rancangannya pernah menghiasi tayangan sejumlah TV Nasional.

Ia pun disiplin pada pakem, yakni untuk garis rancagannya, Gusti Ayu Sita lebih suka yang cuttingya tajam dan eksotis seperti kamben, bustier untuk busana wedding. Untuk busana tradisonal seperti kebaya, Gusti Ayu Sita banyak menggunakan brokat. Kain Endek (kan tenun Bali) juga ia produksi. Tapi karena ia memang suka dengan look yang sensual, ia membuat konsep busana menggunakan kain Endek ke arah glamour, seksi dan tak lupa aksen payet. “Kalau kebaya saya sudah banyak rancangannya dengan konsep terbuka tapi tetap sesuai adat ketimuiran. Saya memang tidak suka yang konsep yang pasaran jadi lebih pilih yang unik dan asimetris tapi kesan tradisional Balinya masih terlihat. Paling aksen bawahan dikombinasikan dengan kain prada. Prada Bali kini sangat mendunia”ujar Gusti Ayu Sita bagian dari konsorsium pendiri branding film Bali yakni BALIWOOD.

Untuk membuat tampilan desain yang dengan label Sita Wedastiti ( SW ) berkelas, Gusti Ayu Sita juga membuat divisi lain untuk mendukung kinerjanya, diantaranya memberdayakan brand ambassador yang ada di Bali sebagai model rancangannya lewat agency yang ia bina, ia juga mendirikan divisi fotografi, divisi salon dan spa kecantikan serta divisi MICE. Jadi kemanapun arahnya melangkah, ia sudah mempersiapkan kerajaan bisnisnya dari hulu sampai hilir dan inilah yang membuat Gusti Ayu Sita banyak menginspirasi kaum muda di Bali. Ia datang dari keluarga Bangsawan tapi ia seorang puteri yang pekerja.

Ia punya target bahwa setiap tahun ia akan membuka unit unit usaha diseluruh Bali untuk melengkapi sejumlah cabang di Denpasar dan Kuta yang sudah ia jalankan. Apalagi rancangannya juga sempat menghiasi sejumlah event internasional seperti Konferensi Interpol Sedunia di Nusa Dua dan digunakan oleh sejumlah presenter papan atas Indonesia. Hubungannya dengan media juga ikut membantu, sejumlah media nasional kerap menampilkan rancangannya seperti Tribun, TV One, dan Air Asia Inflight Magazine yang akhirnya mengenalkan rancangan Sita Wedastiti ke sejumlah negar adi ASEAN.

Kini ia memiliki satu cita cita tertunda yang diharapkan bisa ia wujudkan dalam waktu dekat, yakni The Royal Bali Fashion Week yang akan ia gelar pada 2018. Ia akan menjadikan The Royal Bali Fashion Week sebagai ajang mengumpulkan anak anak muda berbakat di Indonesia untuk bisa menjadikan kekuatan budaya Indonesia sebagai lokomotif dunia fashion. Apalagi Bali yang sudah mendunia. “Bali itu adalah branding, tanpa dipromosikan pun orang akan tahu apa itu Bali. Bali jauh lebih terkenal daripada Indonesia dalam dunia fashion, dan saya akan gunakan nama baik Bali untuk mendorong industri ini. Potensi Adi Busana di Bali ini adalah bisnis jutaan dolar dan ini bisa menguntungkan masyarakat Bali. Para petani, para pengrajin, penenun, pengrajin prada, seniman endek, songket dan kain Bali akan hidup semua. Begitu juga bisnis fotografer, bisnis MICE, bisnis hiburan, termasuk hotel akan bangkit lagi. Usaha yang sedang dijalani yakni : Agency Teen Models Bali IG @teenmodelsbali, Jazz Photograph IG@jazzphotograph dan The Royal Spa & Salon IG@theroyalbtq yang beralamat di Jalan Ken Arok Nomor 20 Denpasar Bali, mobile ( call/wa) : 087860047440, 081805570756. This is Bali, semua lebih mudah dengan mana Bali.”ungkap Gusti Ayu Sita yang juga bergerak dalam bisnis property dan villa di Bali ini.

TERJUN KE DUNIA POLITIK

Memiliki keluarga yang terjun ke dunia politik, ternyata membuat Sita yang merupakan anak bungsu di keluarganya ingin mengikuti jejak ke dua kakaknya, Dr Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III yang menjadi anggota DPD / MPR RI utusan provinsi Bali, dan juga Dr.I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi WS,SE,MM yang kini ada di Fraksi PDI Perjuangan sebagai anggota DPRD Bali. “Terjun ke politik karena almarhum Ayahda Shri Wedastera Suyasa juga tokoh poltik PNI dan sahabat Bung Karno dizaman kemerdekaan. Saya lahir dari darah keluarga politisi dan di Bali, nama baik Puri dan Istana benar benar menentukan derajat kemuliaan dihadapan masyarakat. Maka dari itu saya setuju dan senang saat menjadi bagian dari politik terbesar di Bali. ” ujar Sita yang terjun ke dunia politik sejak tahun 2013.


Sebagai politisi termuda di jajaran DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, I Gusti Ayu Sita Wedastiti Wedasteraputri Suyasa, S.E, memiliki jabatan yang ditugaskan pun tidak sembarangan, yakni Wakil Ketua DPD Bidang Ekonomi. Sita dikenal sebagai Srikandi PDIP yang getol membangun ekonomi kreatif. Ia juga memimpin sejumlah lembaga besar di Bali seperti Bali Convex Nusa Dua, Bali Best Brand Organization dan juga Founder Bali International Film Festival ( BIFFest ). “Kalau di politik targetnya, kalau nggak ke DPR, ya Bupati atau Gubernur. Sambil melestarikan ajaran ajaran Bung Karno ” ungkap Putri Bungsu dari I Gusti Ayu Suwitry, yang juga memiliki sejumlah Museum di Bali ini.(OP)

Leave a Response