Puanpertiwi.com – Lebih dari 60 karya busana songket dan tenun dari seluruh Nusantara dipamerkan Anna Mariana di sela acara Rapat Kerja Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Kejaksaan Agung, Kamis, 14 Desember 2017. Panggung ini dibuat atas prakarsa Ibu Ketua Umum IAD Ros Ellyana Prasetyo, yang berinisiatif membuat Pagelaran Budaya untuk memperlihatkan kepedulian kepada wastra nusantara sekaligus cinta budaya dan tradisi Indonesia. Hadir di barisan terdepan penonton adalah Jaksa Agung Drs. H. Muhammad Prasetyo, S.H, M.H beserta jajarannya.
Dalam fashion show yang koreografinya ditangani Ati Ganda, karya busana tenun dan songket Anna Mariana diperagakan model anggota IAD juga model profesional. Busana yang dipamerkan terdiri dari gaun untuk pesta maupun gaun casual yang kesemuanya dikemas dari tenun berbagai daerah di Indonesia seperti Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Palembang, Padang dan lain-lain.
“Selain itu saya mengeluarkan seri songket khas Betawi yang motifnya sangat beragam. ada tanjidor, monas, bemo, rumah Betawi, kembang goyang dan lain-lain,” ujar Anna sambil menyebut songket Betawi karyanya sudah dipakai Pak Jokowi saat Lebaran Betawi 30 Juli 2017. “Bentuknya cukin, yakni selendang yang dikenakan untuk para lelaki. Berwarna kuning, pada motifnya terdapat ornamen ondel ondel dan Monas!”
Anna juga mengaku sedang mengembangkan tenun dan songket dari daerah langka produksi kain macam semacam ini seperti dari Solo, Yogya dan Papua. “Ini pengembangan baru karya saya untuk kain tradisional Indonesia, setelah saya meluncurkan tenun dan songket Betawi,” ungkap Anna anthusias.
Di tengah acara fashion show ditampilkan koleksi busana pengantin dari berbagai propinsi di Indonesia, Jawa, Padang, Palembang, Bali. Untuk bagian ini Anna Mariana mengajak Bactiar Jamaluddin dari Busana Betawi.com untuk berkolaburasi. “Saya menyiapkan kain tenun dan songket untuk beberapa model pengantin. Dari Bali misalnya, kain tenun saya hiasi dengan batu batu kristal Swarovski! Berkesan mewah dan megah!” ungkap Anna. Ini memang sebuah paduan istimewa. Terlihat pancaran eksotisme budaya Timur dari tenun dan songket, berpadu dengan kecanggihan batu permata dari Barat, menghasilkan karya unik, berbeda juga langka.
Bagi Anna, pentas kali ini bisa dibilang sebagai ‘pemanasan’ menuju pentas Internasionalnya yang pertama di DC Fashion Week Washington di Amerika Serikat. Di mana Anna akan tampil pada puncak acara bergengsi yaitu pada International Couture Collections pada 25 Februari 2018. Di mana yang bisa tampil di panggung ini, biasanya adalah para designer yang tergolong sudah established. Di sini Anna akan diberi kesempatan untuk menampilkan 10-20 busana, dan salah satunya merupakan baju pengantin internasional berbahan dasar tenun.
“Buat masyarakat barat, tenun dan songket itu sangat eksotis. Karena di daerah mereka, tak ada lagi proses pembuatan kain secara handmade seperti tenun dan songket. Beberapa client saya orang Barat memang memburu kain tenun, karena ini sesuatu yang langka juga mahal. Ini bukan hanya untuk koleksi, bahkan suatu hari bisa dijadikan investasi!”
Bagi Anna menggelar fashion show di Amerika bukan sekadar gaya gayaan untuk pamer karya. Lebih penting lagi memperlihatkan kepada dunia tentang kekayaan budaya asli Indonesia yang tak ada duanya. “Harapan saya, karya designer yang mengangkat budaya lokal Indonesia semakin berkibar dan terus mengangkat nama Indonesia di kancah fashion dunia Internasional!”
Keberangkatan Anna Mariana ke Amerika ini juga merupakan kerja sama dengan Indonesian Kids Performing Arts (IKPA), sebuah organisasi nirlaba yang independen dan peduli pada pendidikan anak-anak warga komunitas Indonesia yang tinggal di Washington. IKPA sepanjang dua hari (23 dan 24 Februari 2018) akan menggelar acara di mana di dalamnya ada charity, bazar juga pagelaran kebudayaan.(OP)