Health

Waspada! Perempuan Kini Juga Lebih Rentan Terserang Penyakit Jantung

Puanpertiwi.com – Faktanya saat ini, penyakit kardiovaskuler, termasuk di dalamnya adalah penyakit jantung koroner, menjadi salah satu penyakit paling mematikan bagi perempuan di dunia!

Menurut data World Heart Federation, penyakit kardiovaskuler menjadi penyebab kematian 1 dari 3 perempuan di dunia. Setiap tahunnya, 3,3 juta perempuan meninggal akibat penyakit kardiovaskuler. Di Australia, menurut hasil laporan ‘Cardiovascular Risk and Diseases in Australia Women’, penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi pada perempuan di benua tersebut, mencapai angka lebih dari 31.000 kematian setiap tahunnya.

Dalam meningkatkan kewaspadaan perempuan tentang penyakit jantung, Yayasan Jantung Indonesia sebagai lembaga nirlaba yang fokus meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, sangat mendukung perempuan, untuk menjalani gaya hidup sehat untuk mencegah terserang penyakit kardiovaskular.

“Sebagai anggota dari World Heart Federation, Yayasan Jantung Indonesia ikut mengadakan program Go Red for Women yang tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan perempuan terhadap penyakit jantung. Hal ini sangat penting karena perempuan punya peranan penting bagi anak-anaknya, suami, dan juga rekan-rekan di tempat ia bekerja,” jelas Syahlina Zuhal Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia, saat ditemui di kantornya, Yayasan Jantung Indonesia, Gondangdia, Jakarta.

Menurut data dari World Heart Federation, 80% kasus penyakit kardiovaskuler dapat dicegah dengan edukasi yang tepat dan perubahan gaya hidup. Karena itu, Yayasan Jantung Indonesia mengajak perempuan Indonesia, untuk menerapkan Panca Usaha Jantung Sehat untuk mencegah penyakit kardiovaskuler, yaitu:
·         Seimbangkan gizi dengan pola makan yang sehat.
·         Enyahkan rokok.
·         Hadapi dan atasi stres.
·         Awasi tekanan darah
·         Teratur berolahraga.

Tak hanya menjalani gaya hidup sehat, perempuan juga harus paham tanda-tanda terkena serangan jantung agar bisa segera tertangani dengan tepat. Gejala-gejala serangan jantung pada umumnya adalah sakit dada seperti tertekan, bisa menjalar ke bahu kiri, rahang, maupun punggung.

“Namun pada perempuan, serangan jantung sering kali memiliki gejala-gejala yang tidak khas. Gejalanya bisa seperti sedang masuk angin, terkena maag, kondisi tubuh terasa cepat lelah, atau gejala umum lainnya yang tidak khas. Untuk mengetahui secara pasti, lebih baik periksakan kondisi jantung setiap setahun sekali, terutama jika sudah memiliki faktor risiko,” kata Dr. dr. Amiliana Mardiani Soesanto, SpJP dari Departemen Kardiologi & Kedokteran Vaskuler FKUI/RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.

Sebagai penutup, Syahlina Zuhal menyatakan harapannya agar para perempuan dan ibu pekerja tidak hanya mengedukasi dirinya tentang penyakit jantung dan gaya hidup sehat, tapi juga anggota keluarga, terutama anak-anak agar mereka pun dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung sejak dini.

Reporter: Dian
Foto cover: trbimg.com

Leave a Response