Parenting

Trik Agar Si Kecil Tak Takut Disuntik

Puanpertiwi.com – Merebaknya wabah difteri dan peraturan pemerintah yang mewajibkan untuk vaksinasi melalui suntikan, menjadi tugas baru untuk orangtua. Persoalannya banyak anak-anak yang takut sehingga

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan  untuk membantu mengurangi ketakutan anak untuk disuntik:

1. Bicara jujur

Jika anak bertanya, apakah mereka akan disuntik, jangan menyangkalnya.

“Pastikan mereka tahu suntik itu untuk melindungi mereka, bukan karena mereka dihukum,” ujar Margaret Fisher, M.D., salah satu anggota Section of Infectious Diseases untuk American Academy of Pediatrics.

Juga, jangan bilang kalau disuntik itu tidak sakit. Karena, anak akan tahu Anda berbohong, dan Anda akan kehilangan kepercayaannya.

Fisher menyarankan untuk menjawab dengan jujur dan singkat, dan bilang, “Iya, disuntik itu sakit, tapi cuma sebentar.”

Ketika anak sudah selesai disuntik, pastikan Anda tersenyum cerah, untuk memberi tahu, mereka sudah selesai disuntik.

2. Jangan Ungkapkan Secara Detail

Jangan ungkapkan secara detil  kunjungan ke dokter. “Jika Anda mengungkapkan terlalu banyak detil dan memberi tahunya terlalu cepat, Anda akan mengacaukan hari-harinya menjelang waktu disuntik,

Malah, jangan bahas tentang disuntik sama sekali, kecuali saat anak bertanya. Jika mereka bertanya, dan mereka memang akan disuntik, tentu saja Anda harus menjawab dengan jujur.

Memberi jawaban samar biasanya lebiih baik. Terlalu banyak membahas tentang suntik, anak jadi akan semakin takut ke dokter. Dan ketakutannya ini bisa bertambah seiring perjalanan menuju dokter.

3. Cegah sakit fisik

Saat vaksinasi, bantu alihkan perhatian anak dengan menggenggam tangannya, membuat ekspresi-ekspresi lucu, membuat lelucon, atau menyanyikan lagu favoritnya.

4. Tahu Kapan Harus Melepas Anak

Jika anak menjadi histeris, lebih baik Anda mundur dan biarkan suster serta perawat mengambil alih, saran Dr. Brown.

Tak jarang anak memang bereaksi heboh saat akan disuntik, karena mereka tahu akan mendapat respons dari orangtuanya (yang bisa berujung Anda membatalkan vaksinasi yang perlu mereka dapatkan).

Jika anak mulai tantrum, pertimbangkan untuk meninggalkan ruangan sebentar, agar para staf bisa melakukan tugas mereka. Atau cobalah berdiri di sudut ruangan sambil mempertahankan kontak mata dengan anak. Hal ini sudah bisa memberikan dukungan tanpa mengganggu kerja para perawat.

5. Segera tangani sakit

Setelah vaksinasi, jaga anak agar tetap duduk atau dipangku selama beberapa menit. Ini untuk memastikan agar dia tidak merasa pusing atau melayang, yang bisa terjadi setelah melakukan aktivitas yang membuat mereka stres.

Lalu, usap area yang disuntik jika perih, dan kurangi bengkak dengan menempelkan bungkusan es batu selama 10 menit.

6. Beri Hadiah

Terkadang hadiah kecil (seperti permen atau stiker) bisa membantu mengurangi sakit. Hadiah akan memberi anak semangat sekaligus bentuk penghargaan atas keberanian mereka dengan cara yang positif.

Anda juga bisa menjanjikan akan melakukan kegiatan yang mereka sukai setelah ia setuju untuk divaksinasi.

7. Waspadai efek samping

Setelah anak divaksinasi, tanya pada dokter atau perawat, kemungkinan efek samping apa saja yang bisa terjadi. Reaksi normal dan ringan setelah vaksinasi biasanya bengkak di area yang disuntik, demam, sakit kepala, dan mungkin rasa letih.

Jika anak mengalami salah satu efek samping yang jarang tapi serius, seperti reaksi alergi, kejang, berkurangnya kesadaran, atau sulit bernapas, segera bawa ke rumah sakit secepatnya.

Reporter: Zacky

Leave a Response