Story

Terlahir Tanpa Paha, Pria Ini Temukan Cinta

puanpertiwi.com- Saat memilih pasangan, kriteria biasanya tidak jauh-jauh dari wajah cantik dan tampan atau bertubuh tinggi. Tetapi apa jadinya jika Anda memiliki tubuh yang tak sempurna?

Nathan Hrdlicka tak lebih dari 137 cm. Namun Nathan bukanlah cebol biasa. Ia terlahir dengan kondisi langka yang disebut bilateral proximal femoral focal deficiency (PFFD) tipe D di mana tulang lututnya tersambung langsung dengan tulang panggulnya.

Itu berarti sejak lahir Nathan tidak memiliki paha. Saking langkanya, Nathan adalah satu dari hanya 25 orang dengan PFFD. Tetapi menurut dailymail, Nathan tak berkecil hati.

“Orang melihat ada yang beda dengan diri saya tetapi kondisi saya tidaklah mendefinisikan siapa saya,” tuturnya.

Di sisi lain, Nathan merasa dirinya unik, terutama setelah tim dokter yang menanganinya mengatakan bahwa pria berusia 34 tahun ini adalah satu-satunya pasien PPFD yang bisa berjalan. “Saya benar-benar berjalan di ujung tulang saya,” ungkapnya.



Meski begitu cara jalan seperti ini lama-kelamaan menimbulkan rasa sakit. Belum lagi komentar negatif yang didengar Nathan tiap kali ia keluar rumah.
Hingga suatu ketika Nathan bertemu dengan Chelsee Stuart (19) di sebuah grup di Facebook.

Keduanya langsung klop meski awalnya Chelsee mempersoalkan perbedaan tinggi badan mereka. Apalagi Chelsee suka melakukan aktivitas outdoor seperti menjelajahi hutan atau mendaki gunung.

Nathan memuji Chelsee sebagai kekasih yang suportif. “Dukungan emosional darinya belum pernah saya dapatkan seumur hidup saya. Dan orang-orang bisa lihat perasaan kami tulus,” imbuhnya.

Kini keduanya bahkan telah memulai bisnis bersama. Mereka juga berencana membuka pusat pemulihan di Islandia dan mengenalkan pengobatan holistik seperti yang dijalani Nathan.

Pengobatan ini dilakukan Nathan untuk membantunya mengatasi rasa sakit ketika berjalan. Namun sejatinya PFFD sendiri tidak ada obatnya. “Terapi ini tidak hanya membantu mengatasi rasa sakit saya namun juga menguatkan mental saya,” tambahnya.

Biasanya opsi terakhir untuk menangani kondisi ini adalah penggunaan organ prostetik, dan ini juga jadi satu-satunya pilihan. Nathan memang beruntung.

Reporter: Zacky

Leave a Response