Culture

Tabu Dan Dilarang Nonton Bola, Para Perempuan Ini Nekat Jadi Pria

Puanpertiwi.com- Seringnya para perempuan Iran dilarang menonton langsung perandingan sepak bola membuat para perempuan ini melakukan hal nekat dengan menyamar seperti pria hanya untuk menonton langsung pertandingan bola. Padahal tidak ada larangan resmi dari pemerintah Iran terhadap perempuan untuk masuk ke stadion olahraga. Namun sering kali mereka diusir oleh penjaga stadion.

Beberapa waktu lalu, sebuah foto menjadi viral di media sosial. Foto itu memperlihatkan sekitar lima perempuan menyamar jadi laki-laki di stadion bola. Mereka memakai sweater hitam, wig, serta janggut palsu. Mereka menonton tim kesayangan mereka Persopolis yang bermain melawan Sepidroom di Azasi Stadium, Tehran, Iran. Dilansir dari BBC News, salah satu perempuan dalam kelompok itu mempelajarai riasan wajah agar mirip pria dari tutorial di Google. Pada sebuah koran di Iran, perempuan itu pun mengaku sempat diberhentikan oleh petugas pengamanan sekali, tapi berhasil masuk ke stadion.

Ketika ditanya apakah ia takut ditangkap atau dipenjara karena kenekatannya, ia menjawab, “Kenapa harus takut? Kita perempuan tidak ada niat jahat masuk ke stadion. Hukum pun tidak mendefinisikan kehadiran perempuan di stadion sebagai sebuah kejahatan,” ungkapnya.

Sumber lain menyebutkan para perempuan ini awalnya bisa masuk dengan aman, tapi saat mereka duduk banyak penonton lain yang merasa janggal. Bahkan, ada beberapa penonton yang minta foto selfie dengan mereka.

Hingga saat ini, belum ada kabar bagaimana nasib mereka selanjutnya. Tidak ada berita penangkapan. Namun, foto-foto mereka menyebar di media sosial. Reaksi warganet pun cukup ramai.

“Larangan perempuan Iran masuk ke stadion bukan hanya diskriminatif, tapi tak ada artinya,” tulis akun Twitter Iran Human Right.

Larangan seperti ini sudah dihilangkan di Arab Saudi. Untuk pertama kalinya para perempuan Arab menonton secara langsung Liga Premier Arab Saudi antara klub Al Ahli dan Al Batin pada Jumat 12 januari 2018 di Stadion Raja Abdullah, Jeddah.

Reporter : Ranov

Leave a Response