Culture

Sering Dianggap Bodoh, Perempuan Ini Buktikan Dengan Meraih IPK Tertinggi

Puanpertiwi.com– Saat seseorang kemampuannya diremehkan oleh orang lain umumnya akan mudah menyerah dan bersikap rendah diri. Tetapi hal tersebut tidak berlaku bagi Phoebe Stothard, meski mendapat banyak cibiran ia justru bangkit hingga menempati posisinya saat ini.

Dilansir dari Boredpanda, di saat banyak yang mengejeknya, ia memutuskan untuk tetap berjuang. Phoebe merupakan salah satu dari sekian banyak anak di dunia yang menderita Dyslexia atau kondisi di mana seseorang susah membaca, Dyscalculia atau kesulitan memahami angka, Dysgraphia yakni susah menulis dan ADHD atau kesulitan untuk konsentrasi.

Perempuan asal Australia ini rupanya sering cibir bodoh oleh teman-temannya di sekolah. Mirisnya, gurunya yang seharusnya lebih memerhatikannya pun tak jarang meremehkan kemampuannya.

Menjadi disabilitas membuat Phoebe kesulitan memahami pelajaran di sekolah. Kurang memahami beberapa hal seringkali disalahartikan sebagai anak yang bodoh dan pemalas.

Walau prilaku tak menyenangkan yang diterima Phoebe kerap tak mampu membuatnya membela diri ketika mengenyam pendidikan. Tetapi kini ia membuktikan bahwa ia bisa menjadi lulusan terbaik di University of Technology Student, bidang Public Communication.

Kisahnya ini kemudian ia tulis di salah satu akun media sosialnya. Ia mengucapkan terimakasih pada para guru yang mengatakan bila ia harus mengundurkan diri karena kehadirannya akan memengaruhi penilaian seluruh murid.

Tulisan ini juga diberikan untuk dosennya di universitas yang sering menghakimi Phoebe karena dianggap tak peduli dengan pendidilan serta membuatnya menangis di depan kelas karena salah mengucap kata.

Tak lupa ia pun berterimakasih kepada orang tua murid yang tak ingin anaknya duduk di sebelah Phoebe dalam pelajaran matematika, karena mereka takut anaknya akan ‘tertular’ bodoh.

“Dengan bangga aku mengatakan saat ini aku meraih GPA (Grade Point Average/IPK) tertinggi dalam studi yang aku pelajari,” tulisnya.

Ia pun berpesan agar tidak meremehkan kemampuan para penyandang disabilitas, karena mereka memiliki cara sendiri untuk menuai prestasi.

Reporter: Eva

Leave a Response