Women in Action

Saat Masih Kecil, Menteri Susi Sering Ngumpet Untuk Baca Buku

puanpertiwi.com– Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, Susi Pudjiastuti hadir dalam acara Temu Pendidik 2017 yang dihadiri seribu lebih guru dari berbagai daerah di Indonesia pada, Minggu, (15/10/17) di GOR Ragunan, Jakarta Selatan.

Kedatangan Menteri Susi disambut antusias oleh ribuan guru yang hadir. Menteri Susi menjadi pembicara utama dalam acara tersebut. Diawal pembicaraan, ia menuturkan pentingnya peran guru dalam dunia pendidikan.

“Saya bisa seperti sekarang karena kepemimpinan yang saya punya itu datang dari pendidikan. Didikannya dari para guru-guru saya, selain tentunya orangtua. Saya didik untuk senang dengan pramuka, kepanduan, berkemah, melatih ketahanan dan kepemimpinan” tutur Menteri Susi.

Walau hanya lulusan SMA, Menteri Susi mengaku saat masih bersekolah sangat gemar membaca. “hampir semua buku yang ada di perpustakaan pernah saya baca, sampai buku yang sudah buluk-buluk juga saya baca” pungkasnya.

Menteri yang telah banyak menenggelamkan kapal ilegal ini mengaku sering baca buku secara diam-diam ketika malam hari karena sudah masuk waktu tidur.

“Jadi waktu kecil, jam 9 malam biasanya lampu sudah harus mati. Dulu saya sering mambaca majalah bobo, kuncung, intisari, dan buku api di bukit menoreh. Biasanya di cek ibu dan bapak saya, saya sudah tidur atau belum. Tapi jika bapak dan ibu sudah pergi saya ambil baterai saya masuk ke dalam selimut supaya tidak kelihatan, kalau engga bacanya dikolong tempat tidur. Jadi tidurnya dikolong tempat tidur. Karena saya penasaran kalau baca buku ga sampai selesai. Tuturnya yang disambut tepuk tangan ribuan guru.

Selain curhat tentang pengalamannya di dunia pendidikan, menteri Susi memberikan pesan untuk seluruh guru di Indonesia. Yakni, jika guru tidak mampu memberikan semangat untuk suka baca, suka belajar, diberikan kebebasan untuk bertanya, pasti anak-anak ini tidak akan tumbuh.

“Jadi belajar hanya akan dilakukan seseorang tanpa paksaan bila ada minat. Nah minat inilah yang harus diciptakan guru dan orangtua dengan menciptakan kemerdekaan untuk bertanya dan mengetahui sesuatu, jangan apa-apa dilarang, tapi juga harus dibimbing agar tetap rasional.” Pesan Menteri Susi.

Reporter: Zacky

Leave a Response