Culture

Risma Tentang Uniknya `Ndhog Bledheg` Peninggalan Sang Kakek

Puanpertiwi.com – Kunjungan Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya ke Museum PB NU kemarin cuku[p menarik atensi publik. Wajar saja, ia adalah cicit buyut dari garis keturunan ayahnya M. Chuzaini. Sang Kakeknya, Mbah Jayadi adalah pendiri PB NU dari Kabupaten Madiun, Jatim, Mbah Jayadi.

“Kata Bapakku, setiap Lebaran kami nyekar ke sana. Mbah Jayadi dulu panglima perangnya Pangeran Diponegoro,” cerita Risma, di sela kunjungan ke Museum NU, Senin, 8 Januari 2018.

Benda-benda milik kakek buyutnya yang digunakan untuk melawan Belanda, kini sebagian disimpan di Museum NU bersama ratusan dokumen bersejarah tentang Resolusi Jihad yang digagas oleh KH Wahab Hasbullah.

Dari sekian banyak artefak yang ada, ada yang tetap diingat oleh Risma. yaitu Ndhog Bledheg (Telur Petir). Bentuknya telur terbuat dari kuningan.

“Terkenal sekali Ndhog Bledheg itu di keluarga kami. Kata bapakku, kalau ada bahaya atau mau ada bencana, telur itu bergerak-gerak sendiri memberi pertanda kayak alarm,” ujar Risma.

Telur itu juga digunakan oleh para pejuang kemerdekaan untuk kekebalan tubuh atas seizin Tuhan. “Jadi kalau terkena peluru yang ditembakkan, hanya menembus pakaiannya saja. Bagian tubuhnya tidak apa-apa,” ujarnya lagi.

Dalam kesempatan itu Direktur Museum NU Muhibbin Zuhri mengatakan, ada banyak artefak yang dipindahkan dari rumah keluarga besar tokoh NU tyang terletak di kaki Gunung Lawu, Desa Deles, Kabupaten Madiun. “Di antaranya Keris, Ndhog Bledheg, kelat bahu, dan dua buah gaman keris tombak,” katanya.

Menurut Muhibbin, Risma meminta agar Museum NU terus dibenahi sehingga bisa menjadi salah satu destinasi edukasi sejarah yang menarik bagi generasi berikutnya.

Reporter : gilz . foto internet

Leave a Response