Women in Action

Maria Tri Sulistyani Papermoon Puppet-nya Sukses Tampil Di Berbagai Negara

Puanpertiwi.com– Sejak kecil Ria memang sudah punya ketertarikan pada dongeng anak dan boneka. Dia juga hobi membaca, terutama cerita anak serta memiliki banyak koleksi buku cerita anak dari berbagai negara. Kegemaran ini juga yang membuatnya berprofesi sebagai ilustrator dan penulis cerita anak.

Tahun 2006, Ria membuka perpustakaan mini untuk anak-anak agar mereka bisa membaca dan berkreasi. Di tempat ini pula Ria menggelar pertunjukan boneka pertama. Bonekanya dibuat dari bahan-bahan bekas seperti selimut bekas dan botol plastik.

Tak disangka panggung bonekanya ini mendapat sambutan hangat. Tahun 2008 Ria mengikuti lokakarya dan menyaksikan pertunjukan boneka dari delegasi Jerman. Dari situlah dia memutuskan membuat pertunjukan boneka yang bisa dinikmati orang dewasa dan anak-anak.

Ria bersama suaminya, Iwan Effendi, mendirikan Papermoon Puppet Theater yang berlokasi di jalan Langensuryo KT II no 176 Yogyakarta.

Arti harfiah dari ‘Papermoon’ adalah ‘Bulan Kertas’. Nama ini punya filosofi tersendiri: Sesuatu yang istimewa bisa berasal dari hal sederhana, seperti membuat bulan hanya dari selembar kertas. “Buatlah bulanmu sendiri. Buatlah mimpimu, sebesar mungkin. Itulah yang jadi filosofi awal dari kata ‘papermoon’,” ucap Ria.

Dongeng yang disampaikan berasal dari cerita kehidupan orang lain. Ria senang mengumpulkan cerita personal orang lain. Hobinya menelusuri pasar loak, mengagumi bangunan-bangunan tua, bersepeda keliling kota dengan earphone di kuping, dan masuk menelusuri gang-gang kecil, menjadi sumber inspirasi bagi dongengnya.

“Aku suka hal-hal usang karena menyimpan banyak banget kisah seru untuk diceritakan lagi dengan cara baru dan tak terduga.”

Kisah Secangkir Kopi dari Playa merupakan salah satu dongeng populer. Kisah ini terinspirasi kisah nyata sepasang kekasih yang terpaksa dipisahkan akibat revolusi tahun 1965. Kisah ini sempat pula dipentaskan di Ubud Writes and Readers Festival dan Stedelijk Museum di Amsterdam Belanda. Cerita ini juga yang berhasil jadi salah satu bagian dalam film Ada Apa Dengan Cinta 2.

Nicolas Saputra yang sudah menyaksikan Papermoon menyakinkan Riri Riza dan Mira Lesmana untuk melibatkan Papermoon dalam adegan film. Berkat ini pula nama Papermoon Puppet semakin dikenal. Lucunya, Ria sendiri tidak sempat ikut syuting karena sedang berada di Amerika.

Selain Secangkir Kopi dari Playa dan cerita Mwathirika banyak menarik perhatian. Kisah ini memuat unsur sejarah yang terjadi September 1965. Mwathirika berarti kehilangan, berkisah tentang sulitnya kehidupan yang dialami masyarakat pada masa pergolakan politik tahun 1965.

Berkat karya-karyanya yang menggugah ini, Papermoon Puppet Theater diundang tampil ke berbagai negara, antara lain Amerika Serikat, Belanda, Jepang, India, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, dan Australia. Berkat kecintaan pada boneka dan berkreasi tanpa henti, Ria juga sudah membuktikan kalau dia bisa membawa harum nama negara.
Reporter: Zacky

Leave a Response