Surabaya, Puanpertiwi.com – Kapal Republik Indonesia (KRI) Pasopati 401 yang dijadikan Monumen Kapal Selam (Monkasel) merupakan kapal selam tercanggih yang pernah dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) .
Kapal selam dengan jenis SS tipe Whiskey Class yagn ada di jalan Pemuda 39 Surabaya memiliki panjang 76,6 meter dengan lebar 6,30 meter itu memiliki tugas vital. Salah satunya berfungsi melakukan pengintaian, penggerebekan secara diam-diam (silent raids) dan menghancurkan batas musuh (anti-shipping).
Sebagai KRI yang memiliki tugas vital dalam mengajaga kewibawaan NKRI, Pasopati 401 merupakan salah satu kapal selam yang punya jasa besar dalam pertempuran Laut Aru dalam membebaskan Irian Barat dari tangan Belanda. Pada operasi Trikora di tahun 1962, Pasopati dengan didukung 63 tentara tentara andalannya berada di garda terdepan melakukan perlawanan.
Serma TNI Wagino kabag operasional Monkasel membenarkan ketika dikonfirmasi peranan peting Pasopati 401 dalam pertempuran Laut Aru. ”Benar. Memang demikian. Pasopati 401 merupakan salah satu KRI yang ikut membebaskan Irian Barat kala itu,” katanya mengisahkan tentang berbagai operasi yang telah dilakukan KRI yang kini ramai dikunjungi wisatawan tersebut.
Tidak itu saja. Personel yang ada dalam KRI Pasopati 401 seluruhnya merupakan personel khusus tentara pilihan dari AL. Tak ayal jika setiap langkah yang diambil mematikan. Mengingat peralatan di dalam Pasopati berisko mematikan. Salah satu contohnya, ketika menggerakkan katup-katup yang ada di dalam tidak sesuai perintah, resikonya hancur.
Untuk bisa menikmati kapal yang dibuat di tahun 1952 di Surabaya, Armada Timur harus memotong-motong kapal berkecepatan maksimum 18,3 knot di atas permukaan itu harus dipotong menjadi 16 bagian. Konstruksi monumen di mulai juli 1995 dan baru diresmikan tiga tahun setelah itu, tepatnya 15 Juli 1998 oleh Kasat Laksamana TNI Arif Kushariadi. (ita)
