Culture

Kisah Laksamana Perempuan Pertama, Malahayati Akan Difilmkan

Puanpertiwi.com – Kisah kepahlawanan Laksamana Malahayati dalam melawan penjajahan Belanda sepertinya akan divisualisasika  dalam bentuk film biografi.

Produksi film itu akan difasilitasi oleh TNI, dan  akan digarap oleh rumah produksi Keana Film. Hal itu disampaikan oleh Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayor Jenderal TNI Moch Fachrudin usai upacara peringatan Hari Pahlawan Nasional di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, 10 November 2017.

“Dengan adanya film, sejarah kegigihan Laksamana malahayati tidak akan mudah dilupakan. Generasi sekarang kan mungkin tidak terlalu suka lagi membaca,” kata Fachruddin.

Laksamana Malahayati, merupakan  perempuan pejuang Aceh yang baru saja diangkat oleh Presiden Republik Indonesia menjadi pahlawan nasional. Gelar itu sesuai Keputusan Presiden RI Nomor 115/TK/TAHUN 2017 tentang Penganugerahan Pahlawan Nasional.

Wakil Ketua DPRA, Sulaiman Abda mengungkapkan dukungannya atas inisiatif pembuatan film Malahayati. “Karena ini akan menjadi warisan yang nantinya sangat berguna untuk anak cucu kita, bangsa dan negara,” katanya.

Peringatan Hari Pahlawan Nasional di Banda Aceh ikut dimeriahkan oleh penampilan aksi drama kolosal tentang Malahayati. Para pemeran melakonkan kegigihan Malahayati dan pasukannya dalam melawan armada laut Belanda dan Portugis di Selat Malaka.

Usai upacara di Lapangan Blang Padang, TNI bersama unsur pemerintah Aceh melakukan ziarah ke Makam Laksamana Malahayati yang terletak di kawasan Krueng Raya, Aceh Besar. Semasa hidupnya, di sanalah Malahayati berdomisili memimpin pasukan yang dikenal dengan nama Pasukan Inong Balee.

Laksamana malahayati merupakan laksamana perempuan pertama di dunia. Sejumlah literatur membuktikan bagaimana Malahayati tampil sebagai sosok yang menakutkan bagi pasukan Belanda dan Portugis saat mereka berupaya menancapkan kekuasaannya di Tanah Rencong. Malahayati masih merupakan cicit dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah Aceh pada tahun 1530-1539.

Reporter : Ranov
Editor      : Opi Yunari

Leave a Response