Culture

Kemana Sosok Seksi Wanita di Pameran Otomotif?

Puanpertiwi.com – Dunia otomotif belakangan ini sepertinya mulai sedikit merubah haluan, yaitu dengan tidak lagi menggunakan wanita-wanita cantik nan seksi sebagai daya tariknya sebuah produk.
Contohnya saja seperti di ajang balap Formula 1. Di ajang tersebut, kini tak tampak lagi wanita-wanita cantik nan seksi sebagai pendukung acara.

Beberapa merek ternama menyatakan bakal tak menggunakan model wanita sebagai pemanis booth mereka di setiap pameran otomotif. Langkah tersebut menandai adanya perubahan perspektif gender dalam industri otomotif yang telah lama menarik minat kendaraan dengan umpan wanita berbalut pakaian minim.

Fenomena tersebut akan mulai terlihat saat ajang Geneva Motor Show yang akan digelar pekan depan.
Salah satu merek yang tak lagi akan menggunakan SPG seksi adalah pembuat mobil asal Korea, SsangYong. Menurutnya, para penjual atau pemanis booth nantinya akan diisi banyak model pria, dan wanita dengan pakaian sopan.

Sebuah pernyataan juga datang dari merek premium dari Toyota, yakni Lexus. Lexus bahkan menegaskan tidak akan menggunakan model sama sekali.

Sementara, masih ada pula beberapa merek lain yang tetap akan menggunakan jasa wanita, yaitu Toyota dan Nissan. Namun, keduanya menegaskan, para wanita itu tak akan mengumbar aurat.

“Waktu telah berubah. Lebih masuk akal untuk menggunakan spesialis produk, karena kami menjual mobil,” ucap juru bicara Nissan, Sara Jenkins.

Maraknya kampanye antigadis seksi di ajang pameran otomotif rupanya berpendekatan dari mulai banyaknya merek otomotif yang sepakat dengan pandangan gender. Terlebih Women Sport Trust, organisasi nirlaba yang memperjuangkan hak wanita di dunia turut memberi dukungan.

Selain meminimalkan sasaran objek porno aksi, dengan menghormati hak-hak wanita, mereka juga sadar kini pembeli mobil bukan hanya datang dari konsumen pria, namun juga wanita.

Menurut sebuah laporan di Inggris, persentase wanita yang memiliki mobil di negara tersebut melonjak 66 persen dalam satu dekade terakhir pada 2016. Sementara di Jerman, sepertiga pelanggan mobil baru merupakan wanita. Angka tersebut sedikit lebih tinggi ketimbang Prancis, yaitu 37 persen.

Reporter: Bintang

Leave a Response