Event & Info

Kampanye Anti Bullying Dengan Let’s Speak Up!

Jakarta, puanpertiwi.com- Melihat meningkatnya kasus bullying atau perilaku tidak menyenangkan di kalangan pelajar Indonesia, YUPI sebagai produsen permen gummy nomor satu di Indonesia meluncurkan kampanye Let’s Speak Up! Yang digelar mulai dari September 2017. Kampenye ini merupakan salah satu bentuk ajakan YUPI yang secara agresif dan berkesinambungan menyuarakan pentingnya sikap positif pada generasi muda.

Dengan komitemen ini, YUPI mengadakan edukasi mengenai bahaya bullying ke beberapa sekolah di Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi. Selain itu juga akan mengadakan YUPI Got Talent, dimana aktivitas ini nantinya menjadi ajang para remaja untuk berekspresi, percaya diri, serta menunjukan bakat yang mereka miliki.

“Bullying menjadi masalah serius dikalangan anak-anak remaja karena akan menimbulkan dampak psikologis dan juga dapat membuat prestasi mereka di sekolah menurun. Pada jangka panjang juga, bully dapat mempengaruhi kualitas hidup pada masa dewasa,” tutur Anna Lumintang, Marketing Manager PT.Yupi Indonesia Jelly Gum saat memberi keterangan di FX Sudirman, Jakarta pada Kamis, (2/11/17).

Lebih jauh Psikolog dari Edu Psycho Research Institute yakni Yasinta Indrianti, M.Psi menjelaskan penyebab dari perilaku bullying.

“Selain adanya jiwa kompetitif yang memunculkan rasa ingin lebih unggul dibanding teman-temannya, perilaku ini juga muncul karena adanya kesenjangan kekuatan antara korban dan pelaku yang diikuti dengan pengulangan perilaku, hal ini jelas membahayakan korban dan pelaku sendiri,” tuturnya.

Yasinta menuturkan, masa remaja merupakan periode penting bagi anak-anak yang beranjak dewasa dalam menentukan dan membangun jati diri. Masa ini banyak diwarnai dengan sikap yang lebih kritis dalam pergaulan sehari-hari atau di keluarga, ketertarikan dengan hal tertentu, maupun prestasi di sekolah. Namun sayangnyam belum semua remaja memiliki cukup kemampuan dalam mengidentifiasi hal-hal yang terjadi dalam periode ini.

Karena hal itu, untuk membangun dan memupuk sikap positif tersebut, diperlukan dukungan pola asuh yang baik dari orangtua di lingkungan keluarga, dan juga para guru disekolah, mengingat kasus bully banyak terjadi di lingkungan sekolah.

Sikap positif para remaja dapat memutus rantai perilaku negatif sehingga secara psikologis dan emosional mereka dapat lebih cemerlang dan berprestasi. Karena itu harus dipastikan orangtua dan guru dapat menjadi teman dan pelindung yang dapat memberikan solusi dari hal-hal yang mereka hadapi di masa remaja.

“Orangtua hendaknya memberi contoh dengan selalu terbuka dan membicarakan hal yang memang harus dibicarakan kepada anak, sehingga anak tersebut ketika memiliki masalah mereka juga akan bisa terbuka,” pungkas Yasinta.

Reporter: Zacky

Leave a Response