Celeb & Royals

Ini Mantan Pacar Yang Nyaris Dinikahi Meghan Markle

puanpertiwi.com – Dua pria ini memiliki kemiripan yang mencolok, sama-sama tampan dengan garis tawa lebar yang memikat.

Tidak heran mereka berdua bisa merebut hati perempuan yang sama: Meghan Markle. Tetapi hanya satu dari mereka yang akan membawa Meghan ke altar pada 19 Mei. Dan itu bukan Cory Vitiello, seorang chef selebriti di kota kelahirannya, Toronto.

Pria inilah yang terakhir dikencani Meghan hanya beberapa minggu sebelum dia bertemu Pangeran Harry.

David Jones menyingkap kisah yang tak terungkap tentang kisah cinta dua tahun Meghan dengan Cory. Chef ini yang membantu mengangkat semangatnya setelah pernikahan pertamanya gagal.

Di mata Cory, keluarganya serta lingkup teman-temannya, mereka menilai betapa dekatnya Meghan untuk segera menikahi Cory.

Dari Corylah, Meghan mendapatkan akses ke tingkat sosialita yang tinggi – dan, akhirnya, teman-teman sosialitanya itulah yang kemudian memperkenalkannya pada pangeran.

Sebagai seorang ‘pecinta makanan’, yang sosok rampingnya memungkiri kelemahannya untuk hidangan yang sarat kalori, Meghan Markle suka makan di luar. Selama musim panas 2014, dia menulis ulasan menarik dalam blog gaya hidupnya dengan memuji sebuah restoran kecil tapi modis di dekat lingkungan Toronto-nya.

Resto itu dindingnya berwarna merah muda salmon, para pelayan ber T-shirt dan bertato dan sajian ‘cocktail killer’ nya sangat lezat, bernama The Harbord Room. Resto ini adalah magnet bagi anak muda, berseni, dan Meghan – yang makan di sana dengan para anggota pemeran Suits. Mereka menyukai ‘burgernya yang banyak dipuji’.

Aktris ini juga mengungkapkan kekaguman yang tinggi pada pemilik restoran, chef selebriti Kanada Cory Vitiello, pira atletis, tinggi dan tampan. Cory diajarkan memasak sewaktu masih anak oleh nenek Italianya. Ia memulai bisnis katering pertamanya dari rumahnya, di sebuah kota provinsi yang sepi, ketika dia berusia 15 tahun.

Meghan, memproklamasikan Cory Vitiello, 35 ini sebagai chef ‘sangat favoritnya’.

Namun bukan hanya keterampilan kulinernya yang membuatnya terkesan. Meghan jatuh cinta pada Vitiello, yang memiliki gen Skandinavia dan Latinnya (nenek moyang ibunya adalah Swedia, dan ayahnya, seorang pensiunan guru olahraga, adalah keturunan Italia).

Mereka memulai hubungan yang intens dan berlangsung selama hampir dua tahun, menyebabkan banyak orang percaya mereka akan menikah.

Meghan menerbitkan ulasan di blognya yang sekarang sudah ditutup, The Tig, bahwa kisah cinta mereka telah berkembang pesat. Dan ketika dia bertanya kepada Vitiello, dalam wawancara gaya Q & A, bagaimana dia bersantai di malam hari – dengan makan ‘apa saja yang dibawakan pacar saya tercinta`, begitu dia menjawab. Mereka berbagi lelucon yang intim.

Memberi isyarat tentang status romantisnya di media sosial adalah hal yang biasa dilakukan Meghan. Ia pertama kali menunjukkan rumor tentang cintanya pada Pangeran Harry memang benar dengan memposting gambar dari dua sendok, pisang yang tersenyum – pisang adalah buah favorit Pangeran Harry.

Kisah cinta Meghan dengan Vitiello, dimulai setahun setelah perceraiannya dengan produser film Trevor Engelson dan berakhir sesaat sebelum dia bertemu Harry.

Cory adalah pria terhormat yang tegas menolak tawaran uang besar untuk menjual cerita kisah cintanya dengan Meghan.

Ia tidak melakukan hal itu dalam pertandingan cinta melawan kerajaan.

Ibunda Cory sangat memuji Meghan, yang pernah menghabiskan Natal tahun 2015 dengan keluarga Vitiello. Meghan tinggal beberapa hari di rumah modern mereka di Brantford, barat Toronto. Ia mengaku waktu itu hubungan Cory dan Meghan sangat serius, begitu seperti dikutip dari dailymail.

‘Benar! Dan kami sangat menyayanginya, ‘kata Ny. Vitiello. ‘Dia wanita yang cantik dan menyenangkan. Sangat cerdas, sangat cerdas, sangat peduli. Dia berkepribadian hangat, sangat tulus. Kami sangat menikmati waktu yang kami habiskan bersamanya. Dia sangat cocok dengan keluarga kami. Keluarga Kerajaan, dan Inggris, sangat beruntung memilikinya.’

Begitu ucap calon mertua yang gagal itu dengan tulus.

Reporter : Bintang

Leave a Response