Culture

Ini Alasan Di Tiebele Rakyat Dilarang Punya Payung!

Puanpertiwi.com- Olga Stavrakis, seorang profesor dari Universitas Minnesota, Amerika Serikat, baru saja menjelajah ke Desa Tiebele di pedalaman Afrika Barat. Desa itu sebenarnya bukan merupakan daerah turis karena sifatnya yang tertutup. Olga bisa memasukinya karena telah melakukan proses negosiasi dari tahun sebelumnya.

Tiebele didominasi oleh masyarakat Muslim dan Animisme. Untuk dapat masuk ke dalamnya, Olga dihimbau agar tidak membawa payung serta mengenakan barang apapun yang berwarna merah. Sebab, hanya keluarga kepala suku yang boleh memilikinya.

Desa terdiri dari banyak bangunan yang terbuat dari lumpur. Setiap rumah memiliki motif geometris yang berbeda-beda. Jalan masuknya pun unik, yakni hanya berupa lubang kecil seperti pintu masuk hewan peliharaan.

‘Istana Lumpur’ itu dikuasai oleh keluarga kepala suku. Sang pemimpin telah lama meninggal, namun jasadnya masih belum dikebumikan. Di desa ini, pemakaman merupakan upacara sakral yang terdiri dari banyak tahapan.

Ada beberapa tarian khusus yang harus dilakukan ketika hendak memakamkan seseorang. Penarinya mengenakan atribut khusus dengan nuansa merah sebagai tanda penghormatan pada kepala suku.

Ritual ini tentunya memakan banyak biaya. Itulah mengapa, ada beberapa jasad yang ‘ditidurkan’ di tempat yang sama dengan orang hidup. Mereka akan menunggu sampai biaya pemakaman keluarganya telah tercukupi.

Reporter: Zacky

Leave a Response