Culture

Gerakan ‘Rekatkan Kehangatan’ Ajak Anak Muda Peduli Lingkungan

Jakarta, puanpertiwi.com- Anak muda terutama kaum milenial adalah usia-usia produktif untuk berkarya, juga untuk menebar kebaikan pada sesama maupun pada lingkungan. Karenanya, melalui gerakan ‘Rekatkan Kehangatan’ dari Salonpas ini dibuat untuk memberi kesadaran para milenial untuk lebih peduli pada lingkungan.

Pelibatan kalangan muda pada gerakan ini memiliki arti penting. Meningkatnya pengguna Salonopas dikalangan anak muda juga menjadi dorongan bagi Salonpas untuk terus menyemangati para konsumennya agar pantang merasa letih dalam menebar kebaikan melalui inspirasi positif melalui karya aksi nyata.

“Gerakan Rekatkan Kehangatan berpijak pada visi-misi Hisamitsu Global dalam upaya peningkatan kualitas hidup manusia. Selaras dengan visi-misi ini, kami menggelar gerakan ‘Rekatkan Kehangatan’ yang bertujuan menyebarluaskan inspirasi positif dan semangat di kalangan masyarakat luas terutama para pemuda, untuk beraama-sama memberi kontribusi bagi lingkungan, kepedulian sesama, dan membangun persahabatan.” tutur Kato Hirafumi selaku President Director PT. Hitsamitsu Pharma Indonesia, saat Pressconference di Hotel Indonesia, Jumat, (17/5/19).

Dalam gerakan tahun ini, Salonpas mengadakan kegiatan menanam magrove dengan melibatkan kalangan muda. Gerakan ‘Rekatkan Kehangatan’ ini disambut positif dan antusias oleh para anak muda.

“Esensi gerakan ‘Rekatkan Kehangatan’ adalah menyebar inspirasi agar makin banyak masyarakat yang tergugah untuk melakukan kebaikan demi lingkungannya. Gerakan menanam mangrove ini disosialisasikan di 24 kampus di berbagai daerah di Indonesia guna mengajak mereka terlibat langsung dalam penanaman mangrove di masing-masing daerah. Kemudian kegiatan ini akan disebarluaskan melalui sosial media para peserta guna menularkan semangat dan kepedulian terhadap lingkungan.” ungkap Zulfadli selaku Product Manager PT. hitsamitsu Pharma Indonesia.

Gerakan menanam mangrove ini mendapat sambutan positif dari pakar ilmu kelautan dan mangrove,  Prof. Dietriech Bengan dari Institut Pertanian Bogor.

Prof. Dietriech mengungkapkan bahwa “Meningginya air laut di banyak daerah telah mengakibatkan erosi dan abrasi. Salah satu faktor pendukung terjadinya abrasi dan erosi di daerah-daerah pesisir adalah karena rusaknya mangrove. Dengan penanaman kembali mangrove tentu menjadi salah satu upaya yang efektif untuk mengantisipasi kemungkinan abrasi, penurunan permukaan tanah, dan rehabilitasi daerah-daerah dekat pantai Indonesia. Dan selain berdampak positif pada ekologi, juga berdampak pada sosial dan ekonomi.”

Sementra itu, pakar psikologi dari Universitas Indonesia, Anna Surti Ariani, S.Psi. M.Si., memberikan tanggapan dari sudut pandang berbeda terhadap gerakan ‘Rekatkan Kehangatan’. Anna melihat bahwa gerakan yang mengajak anak muda yang hidup di era digital dan sosial media ini sangatlah positif dimana mereka bisa menyebarluasakan dan memberi contoh yang positif terhadap teman-temannya di sosial media. “Gerakan ini menekankan pada semangat kolaboratif, persahabatan, dan gotong-royong. Ini menjadi salah satu solusi untuk membantu anak-anak milenial meningkatkan kemampuan interaksi, serta menumbuhkan semangat persahabatan, berempati, serta menjaga lingkungannya”. Ujar Anna.

Dalam Pressconference tersebut turut hadir Inspirational brand Ambasador Salonpas, Nadine Chandrawinata yang juga seorang aktivis lingungan. Nadine sangat menyambut baik gerakan ‘Rekatkan Kehangatan’ ini. “Saya sangat senang bisa turut langsung berkampanye gerakan menanam mangrove bersama para mahasiswa di berbagai daerah, dimana mereka sangat antusias untuk membuat lingkungannya menjadi lebih baik. Hal ini sangat positif untuk menggugah anak-anak muda di seluruh Indonesia untuk turut berpartisipasi dalam menjaga lingkungannya.” turur Nadine.

Leave a Response