Puanpertiwi.com – Apakah Anda suka nonton film? Apa genre film favorit Anda? Horor? Komedi? Atau romance? Mungkin setelah film usai, Anda masih terbayang dengan segala kegembiraan atau kesedihan dari film tersebut.
Semua film layak dijadikan tontonan, namun film komedi lebih memberikan efek menyehatkan karena dapat memelihara kebugaran jantung. Buktinya, Birgit Wolz, seorang psikologis yang juga penulis buku “E-motion Picture Magic” menggunakan film sebagai bentuk terapi. Terapi ini disebut sebagai cinematherapy.
Bukan bualan jika orang mengatakan hati yang gembira adalah obat. Karena banyak penelitian mengatakan bahwa tertawa ternyata dapat bermanfaat untuk memperkuat sistem imun (daya tahan tubuh), dan menurunkan hormon stress. Sebuah penelitian dari University of Maryland menemukan fakta bahwa tertawa saat menonton film komedi dapat melebarkan pembuluh darah menjadi 22%, yang artinya dapat menurunkan tekanan darah bagi Anda yang hipertensi.
Hal yang sama terjadi jika Anda melakukan olahraga. Pilihlah film yang benar-benar lucu sampai dapat membuat Anda tertawa terpingkal-pingkal selama 15 menit untuk mendapatkan keuntungan maksimal bagi kesehatan jantung dari menonton film komedi.
Kendati demikian, Dilansir dari Dailymail, Pusat Kardiologi Universitas Maryland Dr. Michael Miller Miller, mengatakan, selama penelitian, peserta diminta untuk menjauhkan diri dari minum alkohol, menggunakan vitamin atau herbal, atau latihan aerobik karena semua ini dapat mempengaruhi aliran darah.
⠀
“Pengukuran aliran darah arteri brakialis diambil sebelum dan satu menit setelah fase tawa atau kesedihan. Arteri brakialis merupakan indikator yang baik dari aliran darah ke seluruh tubuh,” katanya.
Dr Charmaine Griffiths, dari British Heart Foundation, mengatakan, perubahan emosi mungkin juga bisa berpengaruh pada perubahan sirkulasi darah ke jantung. Namun para ilmuwan sepakat, tertawa memiliki efek positif pada kesehatan jantung.
“Kesimpulannya, tertawa baik untuk jantung. Efek yang kami amati pada dinding pembuluh darah cukup konsisten dan dapat disetarakan dengan efek aerobik maupun pemberian obat statin,” ungkap Dr. Michael Miller.
Jangan lupa minggu ini nonton film komedi ya!
Reporter: Dian
