Story

Donorkan Organ Tubuh Gadis Remaja Jemima Selamatkan Hidup 8 Orang

Puanpertiwi.com – Gadis 13 tahu bernama Jemima Lyzell itu meninggal akibat penyakit aneurisma otak. Ia mendonorkan jantung, pankreas, paru-paru, ginjal, usus halus, dan hati. Delapan orang selamat karena kemuliaan hatinya.

Aneurisma adalah tonjolan di pembuluh darah akibat lemahnya dinding pembuluh. Sangat mengancam jiwa. Bila pecah, terjadi pendarahan hebat yang mengakibatkan kerusakan terutama otak dan jantung. Hal itu dapat menyebabkan cacat serius hingga kematian.

Dikutip dari the Guardian, Jemima ambruk saat keluarganya sedang mempersiapkan pesta ulang tahun ke 38 ibunya. Ia meninggal empat hari kemudian di Bristol Royal Hospital for Children.

Jantung, usus halus, dan pankreasnya ditransplantasikan ke tiga orang yang berbeda. Sementara itu dua ginjalnya didonorkan kepada dua orang.

Hatinya dibagi dua dan ditransplantasikan ke dua orang yang berbeda. Sepasang paru-parunya, didonorkan kepada satu orang.

NHS Blood and Transplant mengatakan tak ada pendonor yang menyumbangkan organ tubuhnya sebanyak Jemima. Paling banyak 3 organ.

Orang tua Jemima mengatakan, ia adalah anak yang cerdas, penyayang dan kreatif. Mereka yakin anaknya sangat bangga dengan apa yang diwariskannya itu.

Ibu Jemima, Sophy Layzell, dan ayahnya Harvey Layzell mengatakan, bahwa mereka tahu keinginan Jemima untuk mendonorkan organnya. Jemima telah membicarakan hal tersebut beberapa minggu sebelum kematiannya, setelah seorang kerabatnya meninggal dalam sebuah kecelakaan.

Sophy mengatakan, awalnya ia sulit untuk mengizinkan organ putrinya untuk didonorkan. Namun pada akhirnya, mereka melakukan keinginan putrinya.

“Semua orang ingin anak mereka istimewa dan unik, dan ini di antaranya yang membuat kami bangga,” ujar Sophy.

“Tak lama setelah Jemima meninggal, kami menyaksikan sebuah program tentang anak-anak yang menunggu untuk mendapat donor jantung yang sedang dicocokkan di Berlin Hearts in Great Ormond Street Hospital.”

“Ini menegaskan bahwa jika kita mengatakan tidak, akan menghambat delapan orang lainnya dalam mendapat kesempatan untuk hidup,” tutur Sophy.

NHS Blood and Transplant mengonfirmasi, ratusan orang meninggal saat menunggu ketidakpastian transplantasi. Pasalnya, banyak orang tak mau mendonorkan organ anggota keluarganya yang meninggal. Tahun lalu, 457 orang meninggal saat menunggu transplantasi, termasuk 14 anak-anak.

Reporter: Eva

Leave a Response