Women in Action

Bikin Bangga! Menteri Khofifah Terima Penghargaan Tokoh Teladan Inspiratif

Puanpertiwi.com – Dapat penghargaan sebagai tokoh Inspiratif 2017, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa tak lupa ingatkan generasi muda untuk cepat tanggap merespon perubahan zaman. Penghargaan ini juga diberikan atas kerja keras dan dedikasinya pada bangsa.

Mensos mendapatkan penghargaan ini dari Institut Agama Islam (IAI) Al Khoziny, Surabaya. Rektor IAI, Prof. Dr. K.H. Asep Saifuddin Chalim memberikan penghargaan tersebut saat Rapat terbuka Senat Institut Agama Islam Al Khoziny dalam rangka wisuda sarjana dan pascasarjana Institut Agama Islam Al-Khoziny, Minggu (29/10).

“Penghargaan ini mendorong saya untuk semakin fokus dalam memberikan layanan dan sapaan kepada masyarakat,” ujar Mensos.

Khofifah mengatakan sebagai pejabat publik dan pembantu Presiden, ia berupaya menjalankan tugas dengan maksimal.

“Saya mengajak tim internal Kementerian Sosial bekerja sangat keras dengan berbagai indikator ketepatan, yaitu tepat waktu, tepat sasaran, tepat administratif, tepat jumlah dan  tepat kualitas. Saya juga mendorong maksimalisasi jejaring seiring dengan pentingnya membangun public – private partnership. Peran serta pemerintah daerah dan kemiteraan serta kerja bersama semua pihak terutama generasi muda penerus pemimpin  bangsa  untuk bekerja keras, cerdas, ikhlas, tuntas dan cepat dalam berbagai bidang yang ditekuni. Ini kebutuhan mendesak  untuk mendongkrak daya saing kita,” tuturnya.

Berbicara dihadapan wisudawan dan wisudawati sarjana dan pasca sarjana  Institut Agama Islam Al Khoziny, Khofifah mengatakan bahwa kini zaman mengalami percepatan perubahan yang luar biasa. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, baik teknologi informasi, komunikasi, transportasi, transaksi keuangan dan perdagangan, hubungan sosial kemanusiaan, kekerabatan dan sebagainya  membutuhkan antisipasi cepat, cerdas dan tepat. Anak-anak muda yang baru diwisuda harus siap menghadapinya agar tidak tertinggal.

“Ibaratnya orang berlari, tambah kecepatan saudara  untuk merespon perubahan semula lari secara alami dengan kaki, dipercepat dengan sepatu roda, dan dipercepat lari secara teknologi informasi dan komunikasi terutana gawai. Segera beradaptasi dengan berbagai perubahan  dan segera tentukan pilihan dan sikap saudara. Ada dua sikap yang bisa saudara  pilih,” kata Menteri Khofifah.

Pertama, siap berkompetisi di dunia yang semakin tanpa batas (borderless). Lakukan sesuatu yang out of the box dengan maksimalkan seluruh ide kreatif dan penuh inovasi. Serta berani  memulai dan  jangan ragu mencoba sesuatu yang baru.

Kedua, hidup apa adanya, merasa sudah cukup,  tidak tergerak untuk  merespon dan tidak tergerak untuk  berkompetisi. Mungkin merasa telah berlari mengejar ketertinggalan namun kecepatannya kurang sehingga hasilnya kurang maksimal.

“Sekali lagi respon terhadap perubahan informasi dan teknologi ini penting  segera dikaji, ditelaah dan segera mengambil keputusan. Kamipun di Kementerian Sosial melakukannya,” terangnya.

Salah satu upaya tersebut adalah lahirnya program bansos non tunai yang  terus dikembangkan sistemnya bersama Himpunan bank negara. Sementara generasi terbarunya melalui  mesin EDC Offline untuk kemudahan penerima bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Inovasi berikutnya, adalah teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT) melalui Satelit milik Bank Rakyat Indonesia (BRI). Inovasi ini memungkinkan layanan perbankan menjangkau daerah sulit, pedalaman dan perbatasan antar negara. Sehingga tidak ada alasan ada daerah yang tidak bisa dijangkau.

Kementerian Sosial juga terus berbenah untuk meningkatkan ketepatan sasaran penerima bansos melalui Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG). Sebuah inovasi pemadanan dan validasi data yang bertumpu basis data terpadu dengan sistem update dari bawah (bottom up process).

Reporter: Dian/Sumber: Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial RI

Leave a Response