Story

Bale Gede Wijaya Cirebon. Tempat Bersumpah Yang Akan Mengutuk Anda Jika Berbohong

puanpertiwi.com- Orang sering berujar sumpah saat dirinya menjadi tertuduh dalam sebuah masalah. Berbagai sumpah pun berani mereka jalani untuk membuktikan kebenaran. Ada yang sekadar berucap, adapula yang disertai dengan ritual. Misalnya, sumpah pocong yang mengharuskan pelakunya untuk berpakaian layaknya pocong.

Sebenarnya, ada lho tempat yang sering digunakan khusus untuk bersumpah. Bale Gede Wijaya adalah tempat yang sering digunakan untuk bersumpah sejak zaman kolonial Belanda. Bale Gede Wijaya terletak di Desa Kedondong, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Bale Gede Wijaya dibangun dari kayu yang berukuran 3 meter x 1 meter. Di sekeliling bale itu terdapat pagar hitam yang mengitarinya.

Mengutip dari laman Jevuska, bagi yang melakukan sumpah di situs ini harus ekstra waspada. Pasalnya, jika orang yang bersumpah di tempat itu berbohong, ia akan terkena imbasnya berupa kutukan atau kemalangan. Orang yang berbohong atau main-main dengan sumpahnya akan menjadi sakit-sakitan. Menurut juru kunci Bale Gede Wijaya, Wijaya Kalil, situs tersebut difungsikan dan dikeramatkan oleh masyarakat sekitar mulai abad 18, pada masa Ki Bagus Rangin.

Ki Bagus Rangin bernama asli Pangeran Bagus Kerarangin. Ia ikut berperang melawan Belanda di tahun 1805 hingga 1818. Perang tersebut dikenal dengan Perang Kedondong. Salah satu peninggalan di era tersebut adalah Bale Gede Wijaya.

Kalil mengatakan bahwa Bale Gede Wijaya sering digunakan untuk bersumpah orang yang kehilangan sesuatu yang kemudian menuduh orang lain. Jika penuduh atau tertuduh tidak mengatakan yang sebenarnya, sakit parah siap menghampiri. Kalil telah menjadi juru kunci selama 15 tahun. Saat ia diangkat menjadi juru kunci, Bale Gede Wijaya sudah tak difungsikan sebagai tempat pengambilan sumpah. Penghentian fungsi situs ini dilakukan sejak tahun 1987.

Berdasarkan paparan Kalil, pengambilan sumpah yang terakhir dilakukan oleh lima orang. Saat itu, juru kuncinya bukanlah Kalil. Dalam ritual tersebut, salah seorangnya tidak mengakui perbuatannya. Alhasil, ia pun ditimpa penyakit parah.
Reporter: Zacky

Leave a Response