Culture

Akibat Kurang Tinggi

Puanpertiwi. com – Shaanxi sebuah provinsi di wilayah tengah Cina sedang mempertimbangkan untuk menghapus persyaratan menjadi guru. Pasalnya seorang perempuan lulusan ilmu kependidikan ditolak menjadi guru hanya karena kurang tinggi. Li, calon guru yang kurang tinggi itu, memiliki tinggi badan 1.4 meter sedangkan standar tinggi untuk menjadi guru adalah 1.5 meter.
Li tidak mau dipublikasi nama lengkapnya, diberitahu kalau dia tidak lulus tes untuk menjadi guru pada sebuah sekolah menengah setelah menjalani tes kesehatan. Li lulus kuliah pada pertengahan Juni 2018 dna penolakan terhadapnya dilatar belakangi tinggi badannya yang tidak mencapai 1,5 meter.

Dalam persyaratannya menyebut pelamar wanita harus setidaknya memiliki tinggi badan 1,5 meter dan laki-laki 1,55 meter agar menjadi guru yang berkualitas.

Dia memprotes hal itu karena semasa kuliah ia telah menandatangani perjanjian untuk mengajar di sekolah umum di mana saja di provinsi tersebut agar bisa mendapatkan beasiswa. Li merupakan mahasiswa jurusan bahasa Inggris di Shaanxi Normal University angkatan 2014.

“4 tahun saya di perguruan tinggi sia-sia dan saya bahkan dapat dituduh melanggar perjanjian beasiswa dengan universitas jika saya tidak bisa mendapatkan kualifikasi mengajar,” kata Li, seperti dikutip The Star pada 6 Juli 2018.

Kasus yang menimpa Li kini tersebar luas di media sosial Cina dan menjadi viral. Banyak netizen yang mengecam aturan tersebut. Setelah kasus ini ramai, departemen pendidikan Provinsi Shaanxi berencana menghapus aturan tersebut. Seorang pejabat bernama Yang dari departemen pendidikan Provinsi Shaanxi mengatakan akan menangani kasus ini dan berencana untuk membatalkan persyaratan untuk tahun mendatang.

Reporter : Bintang / ft pixabay

Leave a Response