Fashion

6 Desainer Indonesia Siap Lebarkan Sayap Dalam Pameran Busana Muslim Terbesar Dunia

Jakarta, puanpertiwi.com- Kabar membanggakan datang dari dunia fashion muslim Indonesia. Pasalnya, enam desainer muslim kenamaan Indonesia akan melabarkan sayapnya dalam kancah internasional dan berkesempatan memamerkan hasil karyanya dalam pameran mode ‘Contemporary Muslim Fashion’ di Young Museum, Fine Arts Museum of San Francisco.

Enam desainer tersebut diantranya adalah, Dian Pelangi, Khanaan, Itang Yunaz, Rani Hatta, NurZahra, dan IKYK. Ke enam desainer tersebut akan menampilkan keragaman dan ciri khasnya masing-masing. Dalam karyanya tersebut, mereka juga akan memasukan unsur keragaman budaya Indonesia yang berpadu dengan unsur modern.

“Yang dilihat adalah desainer yang menghasilkan karya otentik. Karakteristik sendiri. Mana yang punya cerita, history sendiri. Tutur Dian Pelangi dalam pressconference di wilayah Kemang, Senin, (17/9/18).

Dian juga mengungkapkan bahwa ia harus lebih selektif dan lebih memperhatiakan detail karyanya karena apa yang ia pamerkan akan berdampak pada nama Indonesia.

Selain memamerkan karyanya, Dian Pelangi juga didapuk untuk berbicara mengenai karya-karyanya dalam sesi tanya jawab bersama Jill D’Alessandro saat pembukaan resmi pameran Contemporary Muslim Fashions.

Itang Yunaz sebagai desainer muslim senior mengungkapkan perasaannya dipercaya untuk memamerkan karyanya di pameran busana muslim terbesar di dunia tersebut.

“Ini adalah sebuah kehormatan. Dimana saya akan membawa sesuatu unsur Islam dan menyangkut kepercayaan yang saya anut, namun bisa diterima dengan begitu hebat di negara mayoritas non muslim.” ucap Itang Yunaz.

Contemporary Muslim Fashion sendiri adalah sebuah pameran mode muslim pertama yang mengeksplorasi gaya berpakaian perempuan muslim dari seluruh dunia. Selain koleksi busana dari para desainer, pameran ini juga akan menampilkan footage video dari sosial media para peminat fashion dari seluruh dunia. Pameran ini akan berlangsung dari 22 September 2018 hingga Januari 2019.

Laura L Camerlengo selaku Kurator Asosiasi Seni Kostum dan Tekstil dari Fine Arts Museum of San Francisco mengungkapkan “Wanita muslim telah menjadi pengadopsi awal dari setiap aplikasi media sosial sejak kemunculannya. Bagi para pengguna modest wear, mode tidak hanya berfungsi sebagai media untuk berbagi gaya, tetapi juga untuk berdiskusi seputar keagaaman kontemporer dan sosial dan juga dapat menjadi alat perubahan sosial yang positif.”

Reporter: Zacky

Leave a Response